WELCOME to My Blogger... Ilmu yang bermanfaat adalah cahaya bagi kita, yang dapat menerangi kehidupan kita...

Selasa, 21 Juni 2011

Lembaga Pendidikan Islam Sesudah Indonesia Merdeka

Setelah Indonesia merdeka dan mempunyai Departemen Agama, maka secara instansional Departemen Agama diserahi kewajiban dan bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan pendidikan agama dalam lembaga-lembaga tersebut. Lembaga pendidikan agama Islam ada yang berstatus swasta.
Yang berstatus Negeri misalnya:
1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (Tingkat Dasar).
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri (Tingkat Menengah Pertama).
3. Madrasah Aliyah Negeri (Tingkat Menengah Atas). Dahulunya berupa Sekolah Guru dan Hakim Agama (SGHA) dan Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN).
4. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang kemudian berubah menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri).

Pendidikan Agama Islam mulai diajarkan secara resmi di sekolah-sekolah umum negeri pada tahun 1946, dengan keluarnya SKB Menteri Agama dan Menteri P & K. Sebagai tindak lanjutnya ialah penyediaan dan pengadaan tenaga guru agama yang ditugaskan di sekolah-sekolah umum negeri. Untuk memenuhi guru agama Islam itu, maka pada tahun 1950 Departemen Agama mendirikan Sekolah Guru Agama Islam (SGAI). Lulisan sekolah ini dipersiapkan untuk menjadi guru agama Islam di Sekolah Dasar. Sedangkan untuk guru agama Islam di Sekolah Menengah, maka didirikanlah Sekolah Guru dan Hakim Agama Islam. Tamatan sekolah ini juga untuk memenuhi tenaga guru di SGAI dan untuk tenaga panitera pengadilan agama.

Untuk memenuhi tenaga guru di SGHA dan tenaga dosen agama Islam di perguruan tinggi umum, maka Departemen Agama mendirikan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) yang didirikan di yogyakarta pada bulan September 1951 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1950, yang ditanda tangani oleh Presiden  RI. Kemudian bernama IAIN (Institut Agama Islam Negeri).

Selasa, 03 Mei 2011

Cinta

Cinta adalah sesuatu yang sangat indah. Setiap orang pasti mempunyai rasa cinta, baik cinta kepada orang tua, anak, maupun sang kekasih. Tetapi cinta itu tidak selalu indah rasanya bisa saja cinta yang indah itu berubah menjadi menyakitkan dan menyedihkan. Setiap rasa cinta pasti membutuk\hkan suatu pengorbanan baik pengorbanan yang sederhana maupun yang begitu berat.